Minggu, 26 Januari 2020
Karakteristik, Klasifikasi dan Manfaat Palem Kuning
Palem Kuning (Dypsis lutescens)
Gambar 1. Pohon Palem Kuning |
Gambar 2. Pelepah Palem Kuning |
Gambar 3. Batang dan Daun Palem Kuning |
Palem kuning adalah salah satu tanaman hias yang
populer yang banyak di tanam di pekarangan rumah, palem ini berasal dari
Madagaskar, di tempat asalnya sekarang terancam. Ciri-ciri pohon palem kuning
yaitu akarnya tumbuh dari pangkal batang
dan berbentuk akar serabut. Batangnya tegak ke atas dan jarang bercabang,
beruas-ruas menampakkan bekas daun dan tidak memiliki kambium sejati. Palem
kuning berdaun majemuk, tersusun roset batang. Bunga tersusun dalam karangan
bunga (mayang). Tangkai daun memiliki pelepah daun yang membungkus batang. Buahnya
ditutupi lapisan luar yang relatif tebal (biasa disebut sabut). Biji buah
relatif cair pada saat masih muda dan semakin mengeras ketika tua. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi 6
meter, meskipun biasanya di pekarangan hanya setinggi 3 meter karena alasan
keindahan. Seperti palem lainnya, daun tersusun majemuk, menyirip. Warna helai
daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning). Daun
ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang
beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya dapat
mencapai 1m dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan
berwarna kuning hingga ungu.
B. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi pohon palem kuning (Dypsis lutescens):
Regnum : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Familia :Arecaceae
Genus : Dypsis
Spesies : Dypsis lutescens
C. Manfaat
Manfaat yang
dimiliki oleh buah palem antara lain yaitudapat membersihkan daerah kewanitaan,
meningkatkan gairah seksual pria, digunakan sebagai bahan pewarna ramah
lingkungan, mengatasi mulut kering, sebagai obat cacing, menguatkan gigi, menguatkan
gusi, mengatasi rabun mata, mengencangkan vagina, meningkatkan vitalitas, dan mengobati kulit yang luka.
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Delima
Delima (Punica granatum)
Gambar 1. Buah dan Daun Delima
|
A. Deskripsi
Akar buah delima merupakan akar tunggang,
berbentuk bulat memanjang, berserabut besar, dengan panjang mencapai 10-20 m
bahkan lebih, dan berwarna kecoklatan muda. Batang berkayu, bulat memancang,
dengan ranting persegi, percabangan banyak, dan juga terdapat duri pada ketiak
daunnya. Selain itu, batang tanaman ini juga memiliki warna cokelat jika masih
muda dan hijau kotor jika sudah tua. Daun tanaman buah delima ini tunggal,
bertangkai pendek, terletak berkelompok, helaian daunnya berbentuk lonjong
sampai lanset, memiliki pangkal meruncing atau lancip, bagian ujung tumpul,
tepi merata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap dan juga memiliki panjang
mencapai 1-9 cm dan lebar 0,5 -2,5 cm, yang berwarna kehijauan muda. Bunga
tanaman buah delima termasuk bunga tunggal, bertangkai pendek, tumbuh dengan
baik pada ketiak daun. Bunga tanaman ini memiliki lima warna yaitu merah,
putih, maupun unggu. Buah tanaman ini berbentuk buah bulat atau buni, dengan
diameter mencapai 5-12 cm yang berwarna sangat beragam dan bervariasi mulai
dari merah, keungguan, cokelat, putih, maupun kehitaman. Selain itu, buah ini
juga banyak ditemukan bercak-bercak yang agak menonjol pada buah yang berwarna
kehitaman atau kecoklatan tua. Biji tanaman buah delima ini berbentuk bulat
memanjang, bersegi dan agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan yang
berwarna kemerahan maupun keputihan yang dilapisi dengan serat halus.
B. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi pohon delima:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo :
Myrtales
Famili :
Punicaceae
Genus :
Punica
Spesies : Punica granatum L.
C. Manfaat
Buah delima sering dimanfaatkan sebagai buah
segar untuk dimakan langsung atau dibuat menjadi minuman seperti jus atau
sirup. Selain dikonsumsi sebagai buah segar, delima juga memiliki berbagai
manfaat karena kulit buahnya mengandung senyawa kimia seperti Pelletierene, Granatin,
Betulic acid, Ursolic acid, Eligatanin, Beta-sitosterol, Casuarin, Ellagic acid,
dan Friedelin. Senyawa kimia tersebut diketahui dapat berperan sebagai antihepatotoksik,
antioksidan, antihelminthes, antibakterial, antikanker, antiinflamasi,
antimalaria, antiviral, analgesik, antiarthritis, antialergik, antikatarak,
antiseptik dan diuretik.
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Matoa
Pohon matoa
memiliki tinggi ± 5 m. Sistem perakaran pohon ini yaitu akar tunggang dengan
warna coklat. Batangnya bulat, tumbuh tegak, warna kulit batang putih kotor,
permukaan kasar, percabangan simpodial, arah cabang miring hingga datar,
bercabang banyak sehingga membentuk pohon yang rindang, diameter batang ±10 cm.
Matoa berdaun majemuk, tersusun berseling 4-12 pasang anak daun. Saat muda
daunnya berwarna merah cerah, setelah dewasa menjadi hijau, bentuk jorong,
panjang 30-40 cm, lebar 8-15 cm. Helaian daun tebal dan kaku, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata. Pertulangan daun
menyirip (pinnate) dengan permukaan
atas dan bawah halus, berlekuk pada bagian pertulangan.
Bunga matoa termasuk
bunga majemuk berbentuk corong dan terdapat di ujung batang. Tangkai bunga
bulat, pendek berwarna hijau, dengan kelopak berambut hijau. Benang sari
pendek, jumlahnya banyak berwarna putih. Putik bertangkai dengan pangkal
membulat juga berwarna putih dengan mahkota terdiri 3-4 helai berbentuk pita
berwarna kuning. Buah bulat atau lonjong sepanjang 5-6 cm, kulit buah berwarna
hijau, merah atau kuning (tergantung varietas). Daging buah lembek, berwarna
putih kekuningan. Bentuk biji bulat, berwarna coklat muda sampai hitam
(Islamiyah, 2019).
Pohon matoa memiliki
banyak manfaat mulai dari akar, daun,
kulit batang, kulit buah, dan buahnya. Daun matoa dapat digunakan sebagai obat
demam, disentri, sakit kulit, bengkak akibat keseleo dan untuk menghitamkan
rambut. Kulit pohon digunakan sebagai tuba ikan dan mengobati luka. Akarnya
berkhasiat sebagai obat beri-beri. Sedangkan,
kulit buah matoa dimanfaatkan sebagai obat luka bernanah. Kayunya cukup kuat
untuk tiang bangunan, lantai, kusen, dan perahu. Sedangkan influenza dan nyeri
tulang sendi diobati dengan cairan yang diperas dari kulit kayu bagian dalam. Pada
penelitian sebelumnya juga telah ditemukan aktifitas anti HIV-1 pada ekstrak
etanol daun matoa (Wardana, 2017).
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Kecapi
Pohon kecapi merupakan pohon yang rimbun dan besar,
tingginya ±14 m. Batang tumbuh tegak, bulat, berkayu, berwarna coklat kotor,
permukaan kulit kayu kasar, diameter batang ± 23-25 cm. Daun kecapi merupakan
daun majemuk beranak daun tiga, berbentuk lonjong, tepi anak daun rata, ujung anak
daun meruncing, pangkal anakj daun membulat, pertulangan daun menyirip,
permukaan halus, mengkilat, berwarna hijau tua, panjang 12-20 cm, lebar 9-14
cm, tangkai bulat, panjang 5-7 cm, duduk daun berseling. Buah kecapi berbentuk
bulat, berwarna kuning, dan berambut halus.
Bunga kecapi tersusun dalam malai di ketiak daun,
berambut, menggantung, sampai dengan 25 cm. Bunga berkelamin dua, bertangkai
pendek; kelopak bertajuk 5; mahkota 5 helai, kuning hijau, lanset sungsang, 6-8
mm; samar-samar berbau harum. Buahnya bertipe buni, berbentuk bulat pipih,
berdiameter 5-6 cm, berwarna kuning keemasan, berbulu halus, daging buah bagian
luarnya tebal dan keras, berwarna merah daging dan buah rasanya asam, daging
buah bagian dalam lunak, berwarna putih, rasanya asam sampai manis, biasanya
melekat pada biji. Bijinya 2-5 butir per buah, berbentuk bulat telur, sungsang,
berwarna coklat, berukuran besar, keeping bijinya berwarna merah (Siregar,
2016).
Buah kecapi biasanya digunakan sebagai
bahan pencita rasa dengan memberikanrasa asam pada masakan atau dikonsumsi
dalam bentuk segar. Selain itu buah
ini dapat
diolah menjadi selai manisan, sirup, minuman beralkohol
yang difermentasi bersama beras.
Buah kecapi mengandung antioksidan seperti
beta karoten dan subtansi bioaktif
polifenol dalam jumlah besar, yaitu 6,5 millimbos
per 100 gr buah segar. Zat tersebut
berperan sebagai anti-oksidatif serta anti karsinogenik
yang berkhasiat untuk mencegahterjadinya penyakit kanker. Daun kecapi secara tradisional juga diketahui dapat mengurangi gejala sakit perut
dan demam. Sedabgkan,
kulit batang yang
diserbukkan dapat mengobati penyakit cacing gelang.
Penggunaan akarnya sebagai anti diare. Banyaknya
khasiat buah kecapi diatas disebabkan
karena mengandung senyawa polifenol yang tinggi (Sinala et al.,
2018).
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Lidah Mertua
Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
Gambar 1. Tanaman Lidah Mertua |
Sansevieria
memiliki sistem perakaran berupa akar serabut atau juga disebut juga wild root (akar liar). Akar tumbuh dari
pangkal batang dan berbentuk serabut. Akar yang sehat berwarna putih dan tampak
berisi (gemuk), sedangkan akar yang sakit berwarna coklat. Selain terdapat akar
juga terdapat organ yang menyerupai batang, orang menyebut organ ini sebagai
rimpang atau rhizoma yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sari-sari
makanan hasil fotosintesis. Rimpang juga berperan dalam perkembang biakan.
Rimpang menjalar di bawah tanah dan kadang-kadang di atas permukaan tanah.
Ujung organ ini merupakan jaringan meristem yang selalu tumbuh memanjang. Tanaman
sansevieria mudah dikenal dari daunnya yang tebal dan banyak mengandung air
(fleshy dan succulent) sehingga dengan struktur daun seperti ini membuat
sansevieria tahan terhadap kekeringan karena proses penguapan air dan laju transpirasi dapat ditekan. Daun tumbuh
di sekeliling batang semu di atas permukaan tanah. Bentuk daun panjang dan meruncing
pada bagian ujungnya serta tulang daun sejajar. Pada beberapa jenis tanaman
terkadang terdapat duri. Daun tanaman sansevieria terdiri dari 2-6 helai daun
per tanaman, mempunyai panjang daun 15-150 cm, dan lebar 4-9 cm, teksturnya
licin, umumnya berwarna hijau bergaris putih atau kuning. Bunga sansevieria
tumbuh tegak dari pangkal batang. Bunga sansevieria termasuk bunga berumah dua,
putik dan serbuk sari tidak berada dalam satu kuntum bunga. Bunga yang memiliki
putik disebut bunga betina, sedangkan yang memiliki serbuk sari disebut bunga jantan.
Bunga ini mengeluarkan aroma wangi, terutama pada malam hari. Biji dihasilkan
dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik. Biji memilki peran penting dalam
perkembangbiakan tanaman. Biji sansevieria berkeping tunggal seperti tumbuhan
monokotil lainnya. Bagian paling luar dari biji berupa kulit tebal yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung, di sebelah dalam kulit terdapat embrio
yang merupakan bakal calon tanaman.
Berikut ini merupakan klasifikasi lidah mertua:
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Familia : Agavaceae
Genus : Sansevieria
Spesies : Sansevieria
trifasciataC. Manfaat
Tanaman
lidah mertua sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias, selain itu tanaman ini
juga bermanfaat dalam bidang keehatan. Bagian utama yang dimanfaatkan dalam
dunia kesehatan adalah daunnya. Daun lidah mertua bersifat sejuk, berkhasiat
antibiotik, dan rasanya masam pahit. Daunnya mengandung abamagenin, kardenolin,
saponin dan polifenol. Beberapa nutrisi yang terkandung meliputi: alkaloids,
anthocyanins, carbohydrate, flavonoids, glycosides, phenol, phytosterol,
protein, sapogenin, saponins, tannins, dan terpenoids. Sehingga tanaman ini
dapat digunakan sebagai menjadi bahan analgesic, antiallergic, antiasthmatic,
antibaceterial, antidiabetic, antiinflammatory, antioxidant, antipyretic,
antitumorigenic, cytotoxic, detoxicant, emollient, expectorant, febrifuge,
insectidal, purgative, dan tonic.
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Kaktus Centong
Kaktus Centong (Opuntia cochenillifera) |
Gambar 1. Kaktus Centong |
Kaktus centong merupakan salah satu tanaman
sukulen. Batang utama tanaman ini pendek, berbentuk bulat telur terbalik
menyerupai kepala centong, berwarna hijau, tebal, menyimpan air, dan memiliki
diameter kurang lebih 20 cm. Daun kaktus terteduksi menjadi duri untuk
mengurangi penguapan, daun tersusun tersebar di permukaan batang. Bunga
tumbuhan ini tersusun secara soliter, berkembang dari areoles sepanjnag tepi
atas dan tanpak memiliki banyak sepal. Mahkota bunga mempunyai banyak kelopak,
berwarna merah dan di dalam periantum terdapat banyak benang sari. Kelopak dan
mahkota bunga menyatu membentuk sebuah hypanthium. Bagian ovarium memiliki
lokus tunggal dan banyak biji. Buah termasuk buah beri dan berwarna merah.
B. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi kaktus centong:
Regnum :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies :
Opuntia cochenillifera
C. Manfaat
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Tin
Tin (Ficus carica)
Gambar 1. Daun Tin |
A. Deskripsi
Tanaman buah tin atau buah ara ini mempunyai sistem perakaran akar tunggang, tinggi tanaman mencapai 3-10 meter, bentuk daun cukup besar yakni panjang
daun 12-25 cm dan diameternya kisaran 10-18 cm. Daun tanaman buah ini mempunyai
tulang daun menjari dan mempunyai 3 sampai 5 ruas ditiap daunnya, permukaan
daun dari tanaman buah tin ini mempunyai struktur kasar pada sisi atasnya
sedangkan sisi bawahnya mempunyai struktur yang lembut, batang tanaman buah tin
mempunyai banyak getah yang berwarna putih seperti susu. menurut salah satu
artikel getah nya bisa sebagai pengganti latek pada getah pohon karet, tanaman
ini mempunyai warna hijau disaat mentah dan berwarna ungu ke merahan diwaktu
matang.
B. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi tanaman Tin:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies :
Ficus carica
C. Manfaat
Buah Tin memiliki kandungan antara lain yaitu gula,
kalsium, karbohidrat, protein, minyak, benzaldehyde, vitamin A, C, kalsium, magnesium, potasium. Buah
ini dipercaya mampu mengobati sembelit, masalah hati, masalah kencing, mencegah
diabetes, mencegah kanker, mengontrol dan memurunkan hipertensi, mengendalikan nafsu makan serta membantu usaha
penurunan berat badan.
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Dracaena (Dracaena marginata)
Dracaena 'Tricolor' (Dracaena marginata)
Gambar 1. Pohon Dracaena 'Tricolor' |
Gambar 2. Batang Dracaena 'Tricolor' |
Gambar 3. Daun Dracaena 'Tricolor' |
Dracaena marginata merupakan terna yang hidup menahun, tumbuh tegak, dengan
tinggi mencapai 7 m. Tanaman ini memiliki akar serabut berwarna kekuningan. Batangnya
berbentuk bulat, beruas-ruas, licin, dan berwarna abu-abu. Daun dracaena adalah
daun tunggal, tidak bertangkai, pelepah memeluk batang (roset batang), helaian
daun bentuk lanset, ujung dan pangkal meruncing, tepi rata, panjang 10-20 cm,
lebar 3-5 cm, pertulang sejajar, permukaan licin mengkilap, berwarna hijau
dengan garis-garis berwarna merah muda dan putih. Bunganya majemuk, bentuk
malai, terletak di ketiak daun, berkelamin ganda, kelopak bentuk bintang,
panjang 3-5 mm, hijau, benang sari halus, putih, mahkota berlepasan, panjang
4-8 mm, halus warna hijau. Sedangkan bijinya berbentuk bulat, keras, permukaan
berusuk, coklat.
B. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi Dracaena 'Tricolor' :
Regnum : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Monocots
Ordo : Asparagales
Familia : Asparagaceae
Genus : Dracaena
Spesies : Dracaena marginata
C. Manfaat
Dracaena merupakan
tumbuhan yang umumnya di tanam sebagai tanaman hias atau untuk pagar. Selain
itu daunnya bisa digunakan untuk pelancar ASI, peluruh air seni dan obat demam.
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Kelengkeng (Dimocarpus longan)
Kelengkeng (Dimocarpus longan)
A. Deskripsi
B. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi pohon kelengkeng:
C. Manfaat
Gambar 1. Pohon Kelengkeng |
Gambar 2. Batang Kelengkeng |
A. Deskripsi
Kelengkeng (Dimocarpus
logan) merupakan jenis tanaman pohon yang dapat tumbuh hingga mencapai
tinggi lebih dari 10 m. Pohon ini memiliki akar tunggang yang dalam dan akar
kesamping yang luas. Batangnya memiliki kayu
yang berlekah kasar berwarna cokelat ke
abuabuan, dan percabangan yang banyak, selain itu diameter batangnya juga
sangat besar yaitu ±1,2 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4 pasang anak daun,
sebagian besar berbulu rapat pada aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak
daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang. Perbungaan umumnya di ujung (flos
terminalis), panjangnya sekitar 4-80 cm, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk
payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm. Buah bulat,
warna coklat kekuningan, hampir gundul, licin, berbutir-butir, berbintil kasar
atau beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna
puith dan agak bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat.
Terkadang berbau agak keras. Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping
dan dilapisi kulit biji yang berwarna hitam. Daging bijinya sendiri berwarna
putih, mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin.
Berikut ini merupakan klasifikasi pohon kelengkeng:
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Familia : Sapindaceae
Genus : Dimocarpus
Spesies : Dimocarpus logan L.
C. Manfaat
Buah
kelengkeng sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang dalam pemulihan stamina
setelah sakit karena dapat memperkuat limpah, meningkatkan produksi darah
merah, menambah nafsu makan dan menambah tenaga. Buah kelengkeng juga berguna
pula menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan
buang air kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit kepala, keputihan dan
hernia.
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Beringin (Ficus benjamina)
Beringin (Ficus benjamina)
Gambar 1. Pohon Beringin |
Gambar 2. Batang Pohon Beringin |
Gambar 3. Daun Pohon Beringin |
A. Deskripsi
Beringin memiliki perawakan sedang, memiliki tinggi kurang lebih 3m, namun tingginya tersebut dapat mencapai 20 m. Sistem perakaran pohon beringin adalah akar tunggang dan memiliki akar nafas. Batang tegak, bulat,
permukaan kasar, abu-abuan kehitaman, percabangan simpodial. Keunikannya adalah
pada batang keluar akar gantung (akar udara). Daunnya tunggal, bertangkai pendek, dengan letak yang silang
berhadapan. Bentuk daun lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul,
panjangnya 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan menyirip hijau. Bunganya
tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus,
kuning kehijauan. Beringin memiliki biji bulat, keras, putih. Merupakan pohon
dengan potensi kanopinya yang tinggi.
B. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi pohon beringin:
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus benjamina
C. Manfaat
Akar udara mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange. Penyakit
yang dapat diobati antara lain yaitu pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri
rematik sendi, luka terpukul (memar), influenza, radang saluran napas
(bronchitis), batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (acute
enteritis), disentri, dan kejang panas pada anak. Dewasa ini beringin banyak
digunakan dalam ramuan tradisional untuk pengobatan kanker.
Rabu, 22 Januari 2020
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Kakao (Theobroma kakao)
Kakao (Theobroma kakao)
Gambar 1. Pohon Kakao |
Gambar 2. Batang Kakao |
Gambar 3. Daun Kakao |
A. Deskripsi
Pohon
kakao memiliki perakaran tunggang dengan panjang dapat mencapai 8 meter dengan
areh horizontal, dan 15 meter ke arah bawah. Sedangkan kakao yang diperbanyak
secara vegetatif memiliki perakaran serabut, dan akan berubah menyerupai akar
tunggang setelah tenaman dewasa. Batang kako berbentuk bulat, berwarna cokelat ke abuan, dan bentuk tajuk kerucut ketika masih muda. Daun
kakao terdiri dari tangkai daun dan helai daun saja, sehingga termasuk kategori
daun tunggal. Bentuk tangkai daun kakao bulat oval dan bangunya memanjang.
Ujung dan pangkal daun meruncing dan tepi daunya berbentuk rata. Panjang daun
berkisar 25-34 cm dengan lebar 9-12 cm. Daun-daun yang tumbuh pada tunas
biasanya berwarna merah dan disebut flush, permukaanya seperti sutera. Setelah
daun tersebut tua maka akan berubah menjadi warna hijau dan pada bagian
permukaanya kasar. Buah kakao berupa buah buni
yang daging bijinya sangat lunak. Buah ini memiliki bentuk, ukuran dan warna
yang bermacam-macam. Secara umum buah kakao memiliki warna hijau muda,
hijau tua, dan merah ketika masih muda. Setelah 6 bulan dari penyerbukan buah
akan masak dan berubah warna menjadi menguning. Biji kakao
diselimuti oleh lapisan lunak berwarna putih dan memiliki rasa yang manis. Jika
biji akan dijadikan benih, maka lapisan putih tersebut harus dibuang terlebih
dahulu karena akan menghambat perkecembahan biji. Biji buah kakao tidak
memiliki masa dormansi, sehingga tidak mungkin menyimpan biji untuk benih dalam
waktu yang lama.
B. Klasifikasi
:
Berikut
ini merupakan Klasifikasi pohon Kakao
Regnum :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Malvales
Familia :
Malvaceae
Genus :
Theobroma
Spesies :
Theobroma kakao
C. Manfaat
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Kari (Murraya koenigii)
Kari (Murraya koenigii)
Gambar 1. Buah Kari |
Gambar 2. Daun Kari
|
Gambar 3. Batang Kari |
Gambar 4. Pohon Kari |
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Familia : Rutaceae
Genus : Murraya
Spesies : Murraya koenigii
Manfaat
Daun Kari biasanya dijadikan
sebagai rempah-rempah atau bumbu masakan.
Disisi lain, daun kari telah diketahui mengandung
banyak vitamin dan mineral alami seperti vitamin A, B, C, E, asam amino,
magnesium, serta asam folat. Sehingga menjadikan rempah-rempah ini tinggi akan
manfaat kesehatan. Manfaat makan daun kari untuk kesehatan antara lain yaitu dapat mengobati
leukemia, mencegah anemia, menyembuhkan penyakit ginjal, mencegah diabetes, memiliki
tinggi kandungan antiinflamasi, menyembuhkan maag, dan mengobati mual saat
hamil.
Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Puring (Codiaeum variegatum var. ‘Proton’)
Gambar 2. Batang Puring Proton |
Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi dari pohon puring proton:
Regnum : Plantae
Devisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Family :
Euphorbiaceae
Genus : Codiaeum
Spesies : Coidaeum variegatum
Varietas :
Proton
Manfaat
Pohon
Puring memiliki banyak manfaat sebagai obat antara lain yaitu untuk mengobati
sakit perut, sifilis, eksema, cacingan, tidak nafsu makan, sembelit, kejang
lambung, dan gatal-gatal. Selain itu pohon puring juga bermanfaat untuk
lingkungan yaitu sebagai anti polutan.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Glodokan Tiang ( Polyalthia longifolia ) Gambar 1. Pohon Glodokan Tiang Gambar 2. Batang Glodokan Tiang Gambar 3. Daun Glodokan ...
-
Cemara Norfolk ( Araucaria heterophylla ) Gambar 1. Pohon Cemara Norfolk Gambar 2. Daun Cemara Norfolk Gambar 3. Batang Cemara ...
-
Pohon Kayu Manis ( Cinnamomum verum ) Gambar 1. Pohon Kayu Manis Gambar 2. Batang Kayu Manis Gambar 3. Daun Kayu Manis A. D...