Minggu, 26 Januari 2020

Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon blablabla

Karakteristik, Klasifikasi dan Manfaat Palem Kuning

Palem Kuning (Dypsis lutescens)


Gambar 1. Pohon Palem Kuning

Gambar 2. Pelepah Palem Kuning

Gambar 3. Batang dan Daun Palem Kuning
A. Deskripsi
          Palem kuning adalah salah satu tanaman hias yang populer yang banyak di tanam di pekarangan rumah, palem ini berasal dari Madagaskar, di tempat asalnya sekarang terancam. Ciri-ciri pohon palem kuning yaitu  akarnya tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk akar serabut. Batangnya tegak ke atas dan jarang bercabang, beruas-ruas menampakkan bekas daun dan tidak memiliki kambium sejati. Palem kuning berdaun majemuk, tersusun roset batang. Bunga tersusun dalam karangan bunga (mayang). Tangkai daun memiliki pelepah daun yang membungkus batang. Buahnya ditutupi lapisan luar yang relatif tebal (biasa disebut sabut). Biji buah relatif cair pada saat masih muda dan semakin mengeras ketika tua.  Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi 6 meter, meskipun biasanya di pekarangan hanya setinggi 3 meter karena alasan keindahan. Seperti palem lainnya, daun tersusun majemuk, menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning). Daun ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya dapat mencapai 1m dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga ungu.

B. Klasifikasi
                 Berikut ini merupakan klasifikasi pohon palem kuning (Dypsis lutescens):
Regnum           : Plantae
Divisio             : Tracheophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Arecales
Familia            :Arecaceae
Genus              : Dypsis
Spesies            : Dypsis lutescens

C. Manfaat
         Manfaat yang dimiliki oleh buah palem antara lain yaitudapat membersihkan daerah kewanitaan, meningkatkan gairah seksual pria, digunakan sebagai bahan pewarna ramah lingkungan, mengatasi mulut kering, sebagai obat cacing, menguatkan gigi, menguatkan gusi, mengatasi rabun mata, mengencangkan vagina, meningkatkan vitalitas, dan mengobati kulit yang luka.

Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Delima

Delima (Punica granatum)

Gambar 1. Buah dan Daun Delima
A. Deskripsi
           Akar buah delima merupakan akar tunggang, berbentuk bulat memanjang, berserabut besar, dengan panjang mencapai 10-20 m bahkan lebih, dan berwarna kecoklatan muda. Batang berkayu, bulat memancang, dengan ranting persegi, percabangan banyak, dan juga terdapat duri pada ketiak daunnya. Selain itu, batang tanaman ini juga memiliki warna cokelat jika masih muda dan hijau kotor jika sudah tua. Daun tanaman buah delima ini tunggal, bertangkai pendek, terletak berkelompok, helaian daunnya berbentuk lonjong sampai lanset, memiliki pangkal meruncing atau lancip, bagian ujung tumpul, tepi merata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap dan juga memiliki panjang mencapai 1-9 cm dan lebar 0,5 -2,5 cm, yang berwarna kehijauan muda. Bunga tanaman buah delima termasuk bunga tunggal, bertangkai pendek, tumbuh dengan baik pada ketiak daun. Bunga tanaman ini memiliki lima warna yaitu merah, putih, maupun unggu. Buah tanaman ini berbentuk buah bulat atau buni, dengan diameter mencapai 5-12 cm yang berwarna sangat beragam dan bervariasi mulai dari merah, keungguan, cokelat, putih, maupun kehitaman. Selain itu, buah ini juga banyak ditemukan bercak-bercak yang agak menonjol pada buah yang berwarna kehitaman atau kecoklatan tua. Biji tanaman buah delima ini berbentuk bulat memanjang, bersegi dan agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan yang berwarna kemerahan maupun keputihan yang dilapisi dengan serat halus.
 
B. Klasifikasi
          Berikut ini merupakan klasifikasi pohon delima:
Kingdom           : Plantae 
Divisi                 : Magnoliophyta 
Kelas                  : Magnoliopsida 
Ordo                  : Myrtales
Famili                : Punicaceae
Genus                : Punica
Spesies               : Punica granatum L.

C. Manfaat
         Buah delima sering dimanfaatkan sebagai buah segar untuk dimakan langsung atau dibuat menjadi minuman seperti jus atau sirup. Selain dikonsumsi sebagai buah segar, delima juga memiliki berbagai manfaat karena kulit buahnya mengandung senyawa kimia seperti Pelletierene, Granatin, Betulic acid, Ursolic acid, Eligatanin, Beta-sitosterol, Casuarin, Ellagic acid, dan Friedelin. Senyawa kimia tersebut diketahui dapat berperan sebagai antihepatotoksik, antioksidan, antihelminthes, antibakterial, antikanker, antiinflamasi, antimalaria, antiviral, analgesik, antiarthritis, antialergik, antikatarak, antiseptik dan  diuretik.

Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat pohon Albizia

Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Matoa


Pohon matoa memiliki tinggi ± 5 m. Sistem perakaran pohon ini yaitu akar tunggang dengan warna coklat. Batangnya bulat, tumbuh tegak, warna kulit batang putih kotor, permukaan kasar, percabangan simpodial, arah cabang miring hingga datar, bercabang banyak sehingga membentuk pohon yang rindang, diameter batang ±10 cm. Matoa berdaun majemuk, tersusun berseling 4-12 pasang anak daun. Saat muda daunnya berwarna merah cerah, setelah dewasa menjadi hijau, bentuk jorong, panjang 30-40 cm, lebar 8-15 cm. Helaian daun tebal dan kaku, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata. Pertulangan daun menyirip (pinnate) dengan permukaan atas dan bawah halus, berlekuk pada bagian pertulangan.
Bunga matoa termasuk bunga majemuk berbentuk corong dan terdapat di ujung batang. Tangkai bunga bulat, pendek berwarna hijau, dengan kelopak berambut hijau. Benang sari pendek, jumlahnya banyak berwarna putih. Putik bertangkai dengan pangkal membulat juga berwarna putih dengan mahkota terdiri 3-4 helai berbentuk pita berwarna kuning. Buah bulat atau lonjong sepanjang 5-6 cm, kulit buah berwarna hijau, merah atau kuning (tergantung varietas). Daging buah lembek, berwarna putih kekuningan. Bentuk biji bulat, berwarna coklat muda sampai hitam (Islamiyah, 2019).
Pohon matoa memiliki banyak manfaat  mulai dari akar, daun, kulit batang, kulit buah, dan buahnya. Daun matoa dapat digunakan sebagai obat demam, disentri, sakit kulit, bengkak akibat keseleo dan untuk menghitamkan rambut. Kulit pohon digunakan sebagai tuba ikan dan mengobati luka. Akarnya berkhasiat  sebagai obat beri-beri. Sedangkan, kulit buah matoa dimanfaatkan sebagai obat luka bernanah. Kayunya cukup kuat untuk tiang bangunan, lantai, kusen, dan perahu. Sedangkan influenza dan nyeri tulang sendi diobati dengan cairan yang diperas dari kulit kayu bagian dalam. Pada penelitian sebelumnya juga telah ditemukan aktifitas anti HIV-1 pada ekstrak etanol daun matoa (Wardana, 2017).

Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Kecapi

Pohon kecapi merupakan pohon yang rimbun dan besar, tingginya ±14 m. Batang tumbuh tegak, bulat, berkayu, berwarna coklat kotor, permukaan kulit kayu kasar, diameter batang ± 23-25 cm. Daun kecapi merupakan daun majemuk beranak daun tiga, berbentuk lonjong, tepi anak daun rata, ujung anak daun meruncing, pangkal anakj daun membulat, pertulangan daun menyirip, permukaan halus, mengkilat, berwarna hijau tua, panjang 12-20 cm, lebar 9-14 cm, tangkai bulat, panjang 5-7 cm, duduk daun berseling. Buah kecapi berbentuk bulat, berwarna kuning, dan berambut halus.
Bunga kecapi tersusun dalam malai di ketiak daun, berambut, menggantung, sampai dengan 25 cm. Bunga berkelamin dua, bertangkai pendek; kelopak bertajuk 5; mahkota 5 helai, kuning hijau, lanset sungsang, 6-8 mm; samar-samar berbau harum. Buahnya bertipe buni, berbentuk bulat pipih, berdiameter 5-6 cm, berwarna kuning keemasan, berbulu halus, daging buah bagian luarnya tebal dan keras, berwarna merah daging dan buah rasanya asam, daging buah bagian dalam lunak, berwarna putih, rasanya asam sampai manis, biasanya melekat pada biji. Bijinya 2-5 butir per buah, berbentuk bulat telur, sungsang, berwarna coklat, berukuran besar, keeping bijinya berwarna merah (Siregar, 2016).
Buah kecapi biasanya digunakan sebagai bahan pencita rasa dengan memberikanrasa asam pada masakan atau dikonsumsi dalam bentuk segar. Selain itu buah ini dapat diolah menjadi selai manisan, sirup, minuman beralkohol yang difermentasi bersama beras. Buah kecapi mengandung antioksidan seperti beta karoten dan subtansi bioaktif polifenol dalam jumlah besar, yaitu 6,5 millimbos per 100 gr buah segar. Zat tersebut berperan sebagai anti-oksidatif serta anti karsinogenik yang berkhasiat untuk mencegahterjadinya penyakit kanker. Daun kecapi secara tradisional juga diketahui dapat mengurangi gejala sakit perut dan demam. Sedabgkan, kulit batang yang diserbukkan dapat mengobati penyakit cacing gelang. Penggunaan akarnya sebagai anti diare. Banyaknya khasiat buah kecapi diatas disebabkan karena mengandung senyawa polifenol yang tinggi (Sinala et al., 2018).

Karakteristik, Klasifikasi, dan Manfaat Pohon Jeruk Nipis